Jumat, 17 Desember 2010

masjid di india








Share
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUlEjqCB8sYNmj0E67oqDH5LfaOUQw_hjBNpX9ZeUJhMeUHUu1up0IXXNShC4S48KPqb1SpbrN17XZr9s2Mw2jjuMBwnI0CDW_Gf7zcbgtr2_lgfZ17Bs1cxlRXTWVvHnHVgveHRTzFSI/s400/Masjid+Babri+di+Ayodhya.bmpMuslim India hari Selasa (14/12) mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas keputusan pembagian situs bekas Masjid Babri di Ayodhya yang dipecah untuk Muslim dan Hindu.
Sebuah keputusan pengadilan tingkat lebih rendah pada bulan September lalu menetapkan, lokasi bangunan tempat ibadah Muslim itu dibagi sepertiga untuk Muslim dan sisanya untuk umat Hindu.
"Kami merasa keputusan itu berdasarkan pada sejumlah asumsi yang salah dan lembaga kami menilai bahwa adalah hak dan kewajiban Muslim India untuk menuntut keadilan," kata Zafaryab Jeelani, pengacara Dewan Wakaf Sunni.
Dalam tuntutan disebutkan bahwa Muslim tidak akan menyerah untuk menuntut seluruh lokasi tempat ibadah mereka yang terletak di Ayodhya negara bagian Uttar Pradesh tersebut.
Pada tahun 1992, bangunan Masjid Babri peninggalan abad ke-16 dihancurkan oleh ribuan orang Hindu, sehingga mengakibatkan bentrokan yang menewaskan lebih dari 2.000 orang. Kebanyakan korban adalah warga Muslim. Bentrokan itu merupakan bentrokan antarkelompok yang paling parah di India sejak 1947.
Orang-orang Hindu mengklaim tuhan mereka Ram (Rama yang beristrikan Sita) lahir di tempat Masjid Babri berdiri. Menurut kepercayaan mereka, tuhan Hindu yang juga dikenal dengan nama Sri Rama itu lahir di kota Ayodhya. Anehnya, baru tahun 1992 mereka menuntut lokasi tersebut, padahal selama berabad-abad di sana telah berdiri sebuah masjid. Sementara Hindu adalah kepercayaan asli orang India, yang sudah ada jauh sebelum Islam datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar